Bebual

Kesiapan UIR Menuju Green Campus berdasarkan UI GreenMetric

Tantangan bagi masa depan secara global meliputi tekanan populasi, perubahan iklim, ketahanan energi, kerusakan lingkungan, persediaan air dan pangan, dan pembangunan yang berkelanjutan. Universitas mempunyai posisi yang strategis untuk membuat kesepakatan dan tindakan pada bidang-bidang kunci yang berkaitan dengan isu keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan konsep “Triple Bottom Line” atau “3 Es” (Economy, Ecology and Equity) yang merupakan hal penting bagi keberlanjutan untuk dasar pembentukan kerangka kerja dalam mengevaluasi dan menyeimbangkan setiap upaya yang dilakukan menuju pembangunan berkelanjutan. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan 3 Es Ekonomi, Ekologi dan Pemerataan/Keadilan harus seimbang satu sama lain melalui upaya tindakan membantu mengembangkan perekonomian, mendorong keadilan sosial, dan melindungi integritas lingkungan untuk generasi mendatang. Konsep Ekonomi: suatu bisnis harus menghasilkan keuntungan dimana pertumbuhan ekonomi harus selaras dengan kebutuhan manusia dan lingkungan. Konsep Ekologi: perlindungan dan integritas lingkungan sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang yang mencakup hal-hal seperti: membatasi penggunaan sumber daya alam, mengutamakan energi terbarukan, mengurangi konsumsi yang tidak perlu, mengurangi limbah, dan meningkatkan daur ulang. Konsep Pemerataan/Keadilan: pemerataan/keadilan sosial sangat penting bagi kesejahteraan manusia dan keberlanjutan jangka panjang. Ini mencakup hal-hal seperti perdamaian, kesehatan, kesetaraan, inklusi, dan pemberdayaan individu. Universitas Islam Riau (UIR) sebagai kampus swasta besar di Provinsi Riau, penting berkontribusi untuk ambil bagian dalam mendukung pembangunan berkelanjutan menuju green campus. Total Populasi UIR sebanyak 30.015 jiwa (29.045 mahasiswa, 642 dosen dan 329 jumlah tenaga pendidik) dan luas kampus 650.000 m2. Potensi sumber daya yang dimiliki UIR mesti diberdayakan secara optimal. Pemeringkatan universitas dunia UI GreenMetric sebagai perangkat/tools bagi universitas untuk menjawab permasalahan keberlanjutan yang dihadapi dunia saat ini. Universitas dapat berkerja sama untuk mengurangi dampak permasalahan lingkungan. UI GreenMetric dibangun dengan mengacu terhadap beberapa model penilaian keberlanjutan dan pemeringkatan akademik universitas. UI GreenMetric menggunakan konsep lingkungan berkelanjutan yang mempunyai 3 komponen yakni lingkungan, ekonomi dan sosial. Aspek lingkungan meliputi penggunaan Sumber Daya Alam (SDA), manajemen lingkungan dan pengendalian polusi dimana aspek ekonomi meliputi keuntungan dan efisiensi. Sedangkan aspek sosial meliputi pendidikan, masyarakat dan keterlibatan sosial. Tiga aspek tersebut digunakan sebagai kriteria UI GreenMetric. Kategori penilaian UI GreenMetric meliputi Penataan dan Infrastruktur (SI) 15%, Energi dan Perubahan Iklim (EC) 21%, Limbah (WS) 18%, Air (WR) 10%, Transportasi (TR) 18%, dan Pendidikan dan Penelitian (ED) 18%. Penataan dan infrastruktur (SI) kampus akan memberikan gambaran umum kecenderungan kampus terhadap lingkungan yang hijau sehingga kebutuhan ruang terbuka hijau untuk penghijauan dan menjaga lingkungan sekaligus energi yang berkelanjutan dapat tercapai. Pengolahan limbah dan daur ulang (WS) adalah faktor utama dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Kegiatan dosen, tenga pendidik, dan mahasiwa di kampus akan menimbulkan limbah. Program daur ulang dan pengolahan limbah perlu menjadi perhatian pihak kampus, seperti program daur ulang, pengolahan limbah organik, pengolahan limbah anorganik, penanganan limbah beracun, pembuangan limbah kotoran, kebijakan guna mengurangi penggunaan kertas dan plastik di kampus. Penggunaan air (WR) di kampus merupakan indikator penting lainnya dalam UI GreenMetric, untuk mendorong kampus menggunakan air dengan bijak, meningkatkan program konservasi, dan melindungi habitat. Kriteria pada indikator ini di antaranya meliputi program konservasi air, program daur ulang air, penggunaan peralatan hemat air, dan penggunaan air olahan. Hasil asesmen 2023, kesiapan UIR menuju green campus berdasarkan metode UI GreenMetric pada kategori Penataan dan Infrastruktur (SI) diperoleh nilai 790 dari 1500 (52,67%); Limbah (WS) diperoleh nilai 630 dari 1800 (35%); dan penggunaan air (WR) diperoleh nilai 120 dari 1000 (12%). Dari penataan dan infrastruktur (SI) pada rasio luas ruang terbuka terhadap total luas adalah sebesar 31% (236.836 m2) seharusnya dapat dioptimalkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) ataupun Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH) dengan infratruktur yang ramah lingkungan (green infrastructure). Diperlukan upaya komprehensif untuk menerapan program daur ulang limbah di lingkungan UIR. Kegiatan daur ulang limbah padat, limbah cair grey water dan pembuatan kompos mesti direncanakan, dikelola dan dikontrol pelaksanaannya. Potensi limbah tersebut jika dikelola dengan baik maka dapat menjadi sumber daya yang berasal dari limbah. Program konservasi air yang dimiliki masih berupa sebuah kolam penampungan air hujan. Dibutuhkan program konservasi air (bersumber dari air hujan, misal: pemanenan air hujan), program daur ulang air, penggunaan peralatan hemat air, dan penggunaan air olahan. Disimpulkan bahwa UIR mesti melakukan upaya ekstra untuk mencapai green campus dengan melakukan perbaikan dan perencanaan kerangka kerja berkonsep pembangunan berkelanjutan mengacu pada pemenuhan kategori serta indikator UI GreenMetric.* Penulis: Bismi Annisa, S.T., M.T (Dosen Teknik Sipil UIR)





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan