Bebual

Diduga Catut Nama Jurnalis, Pengurus FWKLA Pekanbaru Bungkam

Kdis PPA Pekanbaru Mahyudin saat dikonfirmasi wartawan yang namanya diduga dicatut FWKLA Pekanbaru

PEKANBARU - Sejumlah oknum wartawan diduga mencatut nama  beberapa awak media massa yang meliput di Kota Pekanbaru. Mereka melampirkan rekan seprofesinya tersebut untuk masuk menjadi pengurus Forum Wartawan Kota Layak Anak (FW KLA) Pekanbaru yang dikukuhkan pada Rabu (17/7/2019) tanpa sepengetahuannya. 

Hal tersebut diketahui oleh beberapa pekerja media pada saat SK pengukuhan pengurus dibacakan tertanggal 9 April 2019. Merasa tidak pernah di konfirmasi, seorang jurnalis diketahui bernama Kholik Aprianto mempertanyakan kepada pengurus FWKLA yang tidak ditanggapi oleh pengurus. Dia tercatat sebagai anggota devisi perlindungan khusus FWKLA, meski menyatakan tidak pernah diajak bicara maupuan konfirmasi. Hal ganjil lainnya sejumlah nama yang ada dalam surat keputusan malah tidak mendapat undangan untuk hadir dalam pengukuhan. Pengukuhan tetap berjalan walau sepi undangan.

"Saya tidak pernah diajak bertemu ataupun membahas tentang forum ini. Makanya saya bertanya," tegas wartawan satu media online di Riau, Rabu sore.

Awak media lainnya, Syaiful yang tercatat sebagai wartawan Tribun Pekanbaru juga demikian. Ia kaget saat namanya tercatat di Divisi Kelembagaan forum tersebut. 

"Saya sudah kontak satu pengurus. Tapi tidak ada yang respon," jelasnya.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, Mahyuddin yang juga pembina forum itu terkesan lepas tangan soal hal tersebut. Ia mengaku tidak tahu adanya pencatutan nama sejumlah awak media massa ke dalam forum.

Bahkan ia enggan dikaitkan dengan keberadaan forum itu. Ia mengaku tidak ada rantai kordinasi dengan forum tersebut.

"Itu saya tidak tahu. Jangan perbesar lagi," ujarnya usai pengukuhan.

Mahyuddin cuma bisa meminta maaf berulang kali. Ia mengaku tidak tahu proses penyurusunan pengurus di forum itu. 

"Kalau tidak berkenan saya minta maaf. Tapi itu (SK) bisa direvisi kok. Selain itu, untuk rakor media sudah saya ingatkan yang diundang medianya bukan wartawannya saja, dan itu ada surat mandat. Ini kegiatan resmi. Lagi-lagi saya tidak tau kenapa bisa jadinya begini. Sekali lagi saya minta maaf," ucapnya. 

Mahyuddin juga enggan membeberkan anggaran forum tersebut. Padahal sumber anggaran kegiatan forum itu sesuai surat keputusan bersumber dari anggaran pemerintah. Tapi ia mengaku tidak ada anggaran khusus untuk forum ini. Ia menyebut keberadaan forum itu mandiri.

"Forum KLA tidak ada anggaran khusus. Kami di dinas untuk operasional cuma Rp3 miliar lebih," terangnya.

Tentang dugaan pencatutan nama-nama tersebut, seluruh pengurus FW KLA Kota Pekanbaru tidak menanggapinya dan tidak membalas konfirmasi wartawan.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan