News

Satu Dekade Firdaus-Ayat, Pekanbaru Dari Kota Menjadi Metropolitan

SUARA PEKANBARU - Jelang berakhirnya priode kepimpinan Wali Kota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT dan Wakil Walikota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi 2022 mendatang, Kota Pekanbaru tumbuh dari sekedar kota menjadi metropolitan. Hampir 10 tahun, pasangan yang sangat akur ini membangun Kota Pekanbaru dengan berbagai kebijakannya. Terlepas dari berbagai persoalan dan dinamika Kota, Pekanbaru tampak lebih baik secara infrastrukur, pelayanan dan masyarakat itu sendiri. 

Di hari jadi Pekanbaru yang terakhir Firdaus sebagai Walikota Pekanbaru menyatakan bahwa semua pembangunan di Pekanbaru ini tidak hanya dari dirinya, namun juga seluruh masyarakat Pekanbaru dan dunia usaha yang mendukung. "Kami ucapkan terimakasih kepada masyarakat. Membangun daerah, pemerintah tidak bisa sendiri. Ini peranan bersama sama masyarakat dan pemerintah," kata Walikota, dalam konferensi pers.

Menurutnya, peluang Pekanbaru menjadi kota terbesar di Pulau Sumatera akan dapat dicapai bila kerjasama antara umaroh dan ulama. Kemudian selalu bersinergi untuk berjuang bersama untuk merebut peluang dan tantangan yang ada. Dalam hal ini, peran pemerintah hanya sebagai pendorong dalam sebuah pembangunan daerah. 

Kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,26 km2 yang terdiri dari 15 Kecamatan dan 83 Kelurahan. Luas tersebut  setara dengan luas negara Singapura dan luas wilayah daratan DKI Jakarta. Tahun- tahun pertama menjadi seorang pemimpin di Pekanbaru, hal pertama yang dilakukan adalah sensing atau membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek. Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 (Lima) aspek, yaitu Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan.

Selama hampir 10 tahun memimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang telah dicapai dan dirasakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru. Mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, serta menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik di Indonesia. IPM Kota Pekanbaru dalam 9 tahun terakhir selalu meningkat di tiap tahunnya dan selalu tertinggi di Propinsi Riau. Tahun 2020 IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 dengan rincian; Pengeluaran perkapita sebesar 14,43 juta pertahun; Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun dan Rata-rata lama sekolah 11,68 tahun. Sebagai perbandingan IPM Propinsi Riau sebesar 72,71, IPM DKI Jakarta 80,77, IPM Nasional 71,94, IPM Malaysia 80,04 dan IPM Singapura sebesar 93,50”.

Pemerintah Kota Pekanbaru juga menerapkan  6 pilar sebagai indikator untuk mewujudkan konsep Smart City, yaitu Smart Government, Smart People, Smart Environtment, Smart Economy, Smart Mobility, dan Smart Living Untuk meningkatkan iklim investasi baik nasional maupun internasional, Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan inovasi dalam hal pelayanan publik, yaitu membangun Mal Pelayanan Publik (MPP). 

Dengan menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi, pada tahun 2020 terdapat 103 layanan instansi atau lembaga dan 88 layanan baik perizinan maupun non perizinan. Penyederhanaan prosedur untuk memudahkan masyarakat dalam mendapat berbagai jenis pelayanan yang lengkap dan terbaik, menjadikan MPP Pekanbaru sebagai role model MPP Nasional dan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut mendapat predikat MPP dengan pelayanan prima. 

Fakta lain yang menunjukkan adanya peningkatan kemandirian dan daya saing masyarakat Kota Pekanbaru dapat dilihat dari banyaknya pelaku usaha kecil dan menengah dari kelompok usia muda.  Usaha-usaha ini pada umumnya berupa industri kreatif yang bertumpu pada inovasi dan kreatifitas. Hal ini semakin mengukuhkan Kota Pekanbaru sebagai kota dunia usaha atau kota entrepreneur dengan sumber daya manusia yang cerdas, profesional dan tangguh. Kondisi ini semakin mendekatkan kita kepada tujuan pembangunan yang ingin dicapai.

Selama Satu dekade kepemimpinan Walikota Dr H Firdaus ST MT bersama Wakil Walikota H Ayat Cahyadi SSi, perkembangan Kota Pekanbaru semakin bertambah pesat. Pada mulanya kota yang berstatus sebagai Kota Besar ini kini telah menjelma menjadi  Kota Metropolitan yang Smart. Kota Pekanbaru menempati urutan pertama untuk peredaran uang terbesar di luar Pulau Jawa, dan telah mengantarkan Pekanbaru sebagai Kota tujuan Investasi terbaik di Indonesia.

Di masa satu Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur, diantaranya 1.506 Kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru - Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.

Di masa satu Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah tumbuh dan berkembang pembangunan di sektor properti, seperti perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel yang semula berjumlah 36 unit pada tahun 2012 kini bertambah menjadi 146 unit di tahun 2020 serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru dengan kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja.

Pesatnya pembangunan dan ivestasi di segala sektor yang dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata bahwa pemikiran dan kebijakan selama 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat mampu dan berhasil  memberikan peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru sekaligus bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.(Advetorial)





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan