News

Metode Pendidikan di Pekanbaru Sejalan dengan Program Merdeka Pintar

Kadisdik Pekanbaru Abdul Jamal MPd

SUARA PEKANBARU - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal menyatakan, metode pembelajaran yang diterapkan sekolah di Kota Bertuah sejak 2 tahun terakhir sudah sejalan dengan program Merdeka Pintar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.

Pernyataan itu disampaikan Jamal pada kegiatan stakeholder meeting bersama Kementerian Agama (Kemenag) Pekanbaru, pengawas sekolah dan Tanoto Foundation, bertempat di kantor Kemenag Jalan Rambutan, Selasa (14/1).

"Untuk pembelajaran, apa yang telah kita lakukan sudah sesuai dengan kebijakan menteri, yaitu student centre. Yang mana, guru hanya sebagai fasilitator. Jadi, sejak dua tahun terakhir program kita sudah menuju ke sana, tinggal pengembangan dan monitoring ke sekolah," ungkapnya.

Disampaikan Jamal, guna menyukseskan berbagai program dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kota Pekanbaru tersebut, pihaknya turut dibantu Tonato Foundation melalui program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR).

"Secara keselurahan, program PINTAR sangat bagus. Tanoto Foundation sangat membantu kami bagaimana meningkatkan sumber daya manusia. Ini sejalan dengan visi Pak Presiden dan Pak Menteri," ujarnya.

Meski sistem pembelajaran dan metode yang diterapkan dinilai sudah bagus, namun Jamal menyebut program pendidikan harus terus dikembangkan pada tahun ini dengan melibatkan pengawas sebagai tim monitoring.

"Karena sebelumnya hanya melibatkan guru dan kepala sekolah. Pengawas inilah yang bersentuhan langsung dengan sekolah. Dinas dan Kemenag siap menawarkan untuk lebih mandiri karena kami ingin cakupan yang lebih luas," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Kemenag Pekanbaru Edwar S Umar juga mengakui program PINTAR Tonato Foundation yang hadir di Pekanbaru pada 2018 lalu turut membawa perubahan yang signifikan dalam pembelajaran di tingkat madrasah.

"Sehubungan dengan kegiatan Tanoto Foundation di Kementerian Agama, kami menilai positif. Kesadaran bapak ibu guru dalam mengajar, tanggungjawab semakin meningkat dan kecintaan terhadap tugas semakin bertambah," sebut Edward.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah, terang dia, Kemenag sudah menyiapkan langkah monitoring untuk pengawasan. Secara konkrit, Kemenag akan mengadakan pelatihan monitoring untuk pengawas di bawah lingkungan Kemenag Pekanbaru.

Tak hanya itu, lanjut Edward, mulai tahun ini madrasah di Pekanbaru juga memiliki terobosan baru, yaitu siswa madrasah masuk pukul 06.30 WIB. Kebijakan ini telah diterapkan sejak awal Januari lalu.

Kemudian, sambungnya, madrasah di Pekanbaru juga mulai mempelajari 6 Bahasa. Senin berbahasa Indonesia, Selasa Bahasa Melayu, Rabu Bahasa Inggris, Kamis berbahasa Arab, sedangkan Jumat Bahasa Mandarin, dan Sabtu berbahasa daerah.

"Sehingga murid madrasah bisa paham berbagai bahasa," tutupnya.

Kegiatan stakeholder meeting yang diadakan Dinas Pendidikan, Kemenag, pengawas sekolah dan Tanoto Foundation tersebut bertujuan menggenjot mutu pendidikan di Kota Pekanbaru serta dalam rangka mengevaluasi program yang sudah berjalan.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan