News

Waspada! Ditemukan Gula Oplosan Beredar Di Pasar Pekanbaru

Ilustrasi.(sumber;internet)

SUARA PEKANBARU - Ada dugaan gula rafinasi masih beredar di Kota Pekanbaru. Gula untuk kebutuhan industri makanan dan minuman malah diduga dibiarkan beredar di pasaran.

Informasi Tribun, gula ini ternyata masih beredar di pasar tradisional yang ada di Kota Pekanbaru. Gula ini seharusnya tidak dijual bebas di pasaran.

Gula rafinasi ini bukanlah gula konsumsi di dapur rumah. Sebab penggunaan gula ini butuh proses hingga warnanya putih lantaran punya kemurnian yang lebih tinggi dari gula dapur biasa.

DPP Asosiasi Pengusaha Gula dan Terigu (APEGTI) Provinsi Riau menyoroti peredaran gula rafinasi ini. Mereka mengaku masih mendapati gula tersebut masih dijual di pasaran.

Parahanya ada dugaan oknum pedagang mencampurnya dengan gula dapur. "Ada juga yang diduga mengoplosnya dengan gula biasa. Ini harus disikapi pihak terkait," tegas Ketua DPP APEGTI Provinsi Riau, Nur Ja'far Marpaung, Kemarin.

Masyarakat harus selektif saat menbeli gula. Mereka bisa melihatnya dari bentuk gula rafinasi yang berbeda dari gula dapur biasa.

Tekstur gula rafinasi lebih halus dibanding gula biasa. Ia menyebut bentuknya cenderung menyerupai tepung.

"Kalau sudah bercampur di minuman atau makanan sulit membedakannya," papar Nur.

Harga gula rafinasi juga cendrung lebih murah. Kondisi ini membuat distributor cendrung menjual gula rafinasi atau gula oplosan.

Pasalnya harga gula rafinasi di pasaran ada di kisaran Rp 5000/kg hingga Rp 6000/kg. Harganya terpaut jauh dari harga gula dapur biasa yakni Rp 12.500/kg. 

Oknum pedagang nakal juga nekat menjual gula rafinasi dengan harga yang sama dengan gula biasa. Mereka harus ditindak lantaran membahayakan kesehatan pembeli.

"Harus ada penegakan hukum bagi oknum pengusaha yang bandel. Mereka harus ditindak karena merugikan masyarakat," paparnya.

Nur juga menyarankan pemerintah mengawasi peredaran gula rafinasi. Satu caranya dengan membentuk tim untuk memantau peredaran gula rafinasi di pasaran.

"Tim ini harus melibatkan instansi gabungan. Sebab gula rafinasi diduga didatangkan dari pintu masuk dari negara tetangga," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut tidak menampik bahwa gula rafinasi masih beredar di pasaran kota.

"Memang ada beredar," ulasnya terpisah.

Namun Ingot menyebut bahwa pengawasan barang beredar adalah kewenangan Dinas Perdagangan Provinsi Riau. Walau demikian, pihaknya bakal koordinasikan hal ini dengan pihak terkait.

"Kita nanti tetap kordinasi, terutama terkait peredarannya," tegasnya.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan