Health

5 Bahaya 'Keseringan' Minum Soda

sumber;internet

SUARA PEKANBARU - Dinikmati selagi dingin, sensasi minum soda terasa begitu menyegarkan. Termasuk bila dipadukan dengan makanan cepat saji sambil berbagi cerita, soda bisa menjadi 'teman' makan yang pas.

Sayangnya, soda tak bisa menjadi pengganti air putih sebagai pengusir dahaga. Selain tak akan membuat rasa haus hilang, kandungan gula dan zat buatan lain yang terkandung di dalam sekaleng soda bisa mengintai kesehatan bila dikonsumsi sering-sering.

Mengonsumsi minuman bersoda dikaitkan dengan obesitas, kerusakan ginjal, dan beberapa jenis kanker. Minuman bersoda juga berhubungan dengan kerusakan gigi dan penipisan kalsium.

Mengutip The American Heart Association merekomendasikan untuk mengonsumsi tak lebih dari 450 kalori minuman soda dalam satu minggu, termasuk minuman soft drink atau minuman dengan pemanis lainnya.

Berikut sejumlah bahaya yang mengintai bila sering minum soda.

1. Menambah berat badan
Sekaleng soda sebanyak 350 ml mengandung setidaknya 140 kalori. Jumlah kalori tersebut setara dengan 1 porsi nasi putih ukuran kecil (105 g). 

Mengonsumsi soda artinya sama dengan menambah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Belum lagi, kandungan gula yang tinggi pada soda ternyata tak bisa menghilangkan dahaga, sehingga Anda akan minum lagi dan lagi karena haus tak kunjung hilang.

Studi menunjukkan, orang yang minum soda sebagai 'teman' makan mereka, mengonsumsi 17 persen lebih banyak kalori, ketimbang mereka yang hanya minum air.

2. Memicu diabetes
Dikutip dari situs kesehatan Health Line, minum satu kaleng soda secara rutin dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Untuk setiap 150 kalori gula per hari atau setara satu kaleng minuman soda meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 1,1 persen.

Saat minum soda yang mengandung gula tinggi, pankreas harus menghasilkan lebih banyak insulin untuk menghilangkan glukosa dari aliran darah, sehingga kadar insulin dalam darah meningkat. Kondisi ini dikenal dengan resistansi insulin.

Resistansi insulin merupakan penyebab utama di balik sindrom metabolik atau batu loncatan menuju diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

3. Candu
Soda mengandung zat adiktif yang dapat memicu sensasi candu. 

Hal ini dibuktikan lewat penelitian pada tikus. Penelitian menunjukkan, minuman bersoda mampu melepaskan dopamin di otak dan memberikan rasa senang. Efek yang sama juga dapat timbul pada manusia. 

Studi lain juga menemukan, minuman berpemanis, minuman bersoda, serta minuman junk food lainnya dapat mempengaruhi rasa candu pada otak layaknya obat keras.

4. Tingkatkan risiko kanker
Minuman soda dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Studi pada 60 ribu orang mendapati mereka yang minum dua porsi atau lebih soda per minggu, 87 persen lebih mungkin mengembangkan kanker pankreas ketimbang orang yang tidak minum soda.

Perempuan pascamenopause yang banyak minum soda juga berisiko lebih tinggi terkena kanker lapisan dalam rahim. 

5. Kerusakan gigi
Soda mengandung asam fosfat dan asam karbonat. Dua kandungan tersebut meningkatkan asam di dalam mulut yang membuat gigi rentan membusuk. Kombinasi soda dengan gula juga dapat membuat kerusakan gigi semakin parah. 

Tak hanya itu, keseringan minum soda juga dikaitkan dengan asam urat dan demensia.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan