Health

Konsumsi Makanan Yang Baik untuk Penderita Asam Lambung yang Berpuasa

Ilustrasi.(sumber;internet)

SUARA PEKANBARU - Bagi penderita asam lambung (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD), terdapat cara yang harus dilakukan dalam memilih dan mengolah makanan selama puasa Ramadan. Penyakit ini bisa saja terjadi saat puasa terutama ketika pola makan dan gaya hidup tak sehat.

Ramadan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat Muslim di Indonesia. Orang yang berpuasa membutuhkan pola makan seimbang dengan nutrisi yang tepat, terlebih jika mereka memiliki masalah asam lambung," ujar Head of Personal Health Philips Indonesia, Yongky Sentosa.

Oleh karena itu, makanan yang disarankan untuk penderita asam lambung yaitu makanan yang mudah dicerna, tidak mengandung gas, dan lemak yang tinggi.

"Pengolahan makanan diutamakan dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer," ujar ahli gizi sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Rita Ramayulis.

Yang perlu diperhatikan, makanan yang dikonsumsi penderita asam lambung harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi juga tidak merangsang naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Pembagian makanan untuk penderita asam lambung adalah porsi kecil dan tidak boleh mengonsumsi makanan sekaligus dalam jumlah besar. Selama berpuasa, konsumsi makanan dibagi menjadi empat kali waktu makan, yaitu sahur, berbuka, makan malam, dan camilan malam.

Berbagai penelitian menjelaskan, berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejala GERD mereka. Itu pun selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa. Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD, tambah Rita.

Jenis makanan tertentu dapat meningkatkan jumlah asam dalam lambung sehingga menimbulkan gangguan lambung. Ada beberapa kategori makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit.

"Contohnya, makanan yang mengandung gas, kadar gula tinggi, dan makanan pedas harus dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam. Makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna juga harus dikurangi karena dapat membuat kerja lambung lebih berat," lanjut Rita.

Gejala GERD bisa dikenali berupa sensasi terbakar atau nyeri pada bagian atas perut atau dada yang disebut juga dengan heartburn. Gejala lain yang mungkin muncul yakni mual, kembung, sakit saat menelan, mulut terasa asam, dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan.

Menurut Rita, faktor utama yang menjadi risiko penyakit GERD adalah pola makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan