News

Imigran di Pekanbaru Masih Unjuk Rasa, Kesbangpol Klaim Telah Lakukan Diplomasi

SUARA PEKANBARU - Imigran di Kota Pekanbaru sudah beberapa melakukan unjuk rasa. Mereka menuntut agar segera dipindahkan ke negara-negara ketiga lantaran sudah terlalu lama di ibukota Provinsi Riau itu.

Kepala Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, terakhir mereka melakukan unjuk rasa di kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), atau kantor perwakilan PBB di lndonesia yang tugas mengurus permasalahan pengungsi.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama Satgas penanganan pengungsi dari luar negeri, yang terdiri dari pemerintah daerah, kemudian ada TNI Polri dan bersama UNHCR, Kejaksaan sudah melakukan upaya diplomasi kepada para imigran.

"Kita sudah melakukan upaya diplomasi kepada para unjuk rasa dengan menjawab semua tuntutan yang ada, dan pihak UNHCR sudah mengeluarkan surat secara resmi kepada pengungsi," kata Zulfahmi, Kamis (25/11).

Ia juga menjelaskan, jumlah para imigran yang ada di Kota Pekanbaru lebih kurang 900 dan yang mengikuti unjuk rasa sekitar 150 - 200 orang. Tuntutan mereka adalah segera dipindahkan ke Negara ketiga, seperti Amerika, Australia, New Zealand dana Kanada.

"Dalam sebulan ini mereka sudah melakukan aksi unjuk rasa sebanyak 6 kali, dimulai dari bulan September, dan terakhir di tanggal 19 November dan hari ini. Dan ini sudah masuk Minggu kedua mereka melakukan aksi unjuk rasa di bulan November," ungkapnya.





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan