News

Jubir Covid-19 Riau: Siswa Dilarang Makan Bersama di Sekolah

Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi

SUARA PEKANBARU - Juru Bicara (Jubir) Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengingatkan kepada seluruh sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK sederajat, termasuk TK dan PAUD tetap menerapkan protokol kesehatan saat pembelajaran Sekolah Tatap Muka (STM) Terbatas.

Salah satu yang menjadi perhatian Indra Yovi adalah siswa membawa makanan dan makan bersama di sekolah. Sebab hal itu dikhawatirkan sangat rentan terhadap penularan Covid-19.

Indra Yovi mengaku mendapatkan laporan dari beberapa orangtua siswa saat di sekolah, ada sekolah yang memperbolehkan makan bersama di sekolah. Sementara pembelajaran hanya 2 sampai 4 jam di sekolah dan tidak ada jam istirahat.

"Saya dapat laporan dari wali murid, walaupun sudah ada batasan jam sekolah, ada juga yang melanggar dan melewati batas. Bahkan ada sekolah yang makan bersama di sekolah, jangan sampai ada klaster baru akibat tatap muka. Jangan abai dan senang dengan kondisi saat ini, tetap jaga prokes," katanya, Senin (11/10/2021).

Karena itu, kata Yovi, meski sekolah tatap muka terbatas sekarang sudah mulai berjalan, untuk seluruh kepala sekolah termasuk madrasah di Riau, untuk tetap mempertahankan prokes. Seperti tetap memakai masker, menjaga jarak dan jumlah siswa yang masuk, dengan kedisiplinan yang baik.

Lebih lanjut Indra Yovi menyatakan, saat ini pemerintah telah menerapkan program vaksinasi bagi pelajar usia 12 tahun ke atas, atau pelajar SMP dan SMA/SMK. Namun untuk pelajar yang di bawah 12 tahun belum ada program vaksinasi.

Untuk itu, perlu menjaga prokes di sekolah tatap muka disaat di ruang sekolah. Walaupun anak-anak. Karena anak seusia TK dan PAUD bisa saja menularkan ke orangtua dan keluarga.

“Kalau anjuran IDI pembelajaran tatap muka semua pelajar sudah divaksin. Kalau SMP SMA sudah vaksin. Tapi untuk SD, TK dan PAUD belum. Jadi Satgas di sekolah harus berjalan dengan baik, kalau ada kasus nanti bisa ditutup. Bisa online lagi bisa rugi lagi. Intinya sekolah tatap mula, Jangan bawa makanan ke tempat sekolah dengan makan hersama," tambahnya.

Sementara itu, terkait dengan sarana dan prasarama olahraga di tempat umum, Indra Yovi mengatakan, sudah boleh dibuka dengan penerapa prokes. Seperti di Provinsi lain bahkan di Jakarya sarana olahraga seperti gim sudah dibuka, tapi dengan prokes. Apalagi di daerah tersebut sudah mencapai vaksinasi 70 persen.

"Sarana olahraga boleh dibuka dengan prokes yang ketat. Di Jakarta sarana olahraga gim saja sudah bisa dibuka dengan prokes," tutupnya.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan