News

Walikota Tegaskan Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri Dipantau dan Dikirim Obat

SUARA PEKANBARU - Angka kematian pasien Covid-19 terus bertambah di Pekanbaru. Penyebabnya, Orang Tanpa Gejala (OTG) memaksakan diri isolasi di rumah tanpa melapor ke puskesmas terdekat.

"Saya harus berulang-ulang menyampaikan kepada masyarakat bahwa Covid-19 ini nyata dan berbahaya. Angka kematian akibat virus corona sudah lebih dari 400 orang sejak awal pandemi tahun lalu," ujar Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Sabtu (29/5).

Bahkan, pasien yang meninggal ada yang lebih dari lima orang. Korban yang meninggal itu lebih banyak melakukan isolasi mandiri di rumah.

Orang tanpa gejala (OTG) yang menjalani isolasi di rumah tak bisa dipantau. Sementara, perubahan Covid-19 ini sangat cepat.

"Orang-orang yang melakukan isolasi mandiri itu termasuk para pejabat. Teman-teman saya yang isolasi mandiri di rumah, dilarikan ke rumah sakit setelah fatal. Mereka tak tertolong lagi," ungkap Firdaus.

Hasil rapat bersama gubernur Riau dan Forkopimda pekan lalu, perawatan bagi OTG di rumah juga harus dipantau. Pelayanan pengobatan juga harus diberikan para para OTG yang isolasi mandiri.

"Walaupun sudah kami lakukan, tetap ada juga yang tercecer. Ada juga yang memeriksakan penyakit yang dideritanya tidak di puskesmas. Sehingga, saat mereka melakukan tes swab di rumah sakit dan lalu positif, tidak dilaporkan ke puskesmas," sebut Firdaus.

Sehingga, petugas medis tidak dapat melakukan pengawasan. Hal ini juga salah satu kendala.

"Kami sepakat dengan gubernur, paket obat-obatan mesti dikirim ke warga yang melaksanakan isolasi mandiri," ucap Firdaus.





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan