News

Sekda Pekanbaru Klaim Hanya 14 Stunting Anak di Pekanbaru

 

SUARA PEKANBARU - Anak atau balita yang menderita stunting hanya 14 orang saat ini. Hal ini berdasarkan hasil sementara dari Survei Kesehatan Indonesia di Pekanbaru.

"Kami sangat perhatian dengan stunting ini. Saat ini, Pekanbaru sedang menjalani Survei Kesehatan Indonesia," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Senin (25/9).

Pada 2022, survei ini berjalan demikian saja. Karena, enumerator (orang yang melakukan survei) dari mahasiswa Poltekes.

"Sehingga, angka stunting Pekanbaru mengalami peningkatan sekitar 6 persen," ucap Indra Pomi.

Saat kunjungan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada 19 Mei 2023, Pemko Pekanbaru meminta survei stunting ini harus berkolaborasi dengan Pemko Pekanbaru. Berkat tindak lanjut dari Menko PMK Muhadjir Effendy, enumerator yang berjumlah 28 orang sudah diberikan pemahaman agar hati-hati menyatakan seorang anak itu penderita stunting.

"Jangan hanya berdasarkan pengukuran tinggi badan dan berat badan," ucap Indra Pomi.

Laporan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru Dokter Zaini Rizaldy, survei ini dilaksanakan selama 52 hari. Sebentar, survei akan berakhir. Anak sekitar 750 anak diambil sampel

"Dari 500 sampel, anak stunting sebanyak 14 orang atau 3,12 persen. Dengan hasil survei nanti, kami harapkan angka stunting di bawah 10 persen. Sebab, angka stunting Riau masih 17 persen," harap Indra Pomi.





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan