News

Stunting di Pekanbaru Turun, Ini Datanya

SUARA PEKANBARU - Prevalensi stunting atau anak terlambat tumbuh di Kota Pekanbaru masih berada di 11,4 persen. Kondisi ini terus mengalami penurunan sejak tahun 2019 silam.

Upaya untuk menurunkan stunting yakni merubah pola asuh dan pola makan anak. Akses sanitasi bagi anak juga mempengaruhi anak berpotensi stunting.

"Kami berupaya melalui program perubahan prilaku, agar orangtua bisa mengatur pola makan anak lebih bergizi," ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru Muhammad Amin.

Anak-anak harus mendapat gizi seimbang setiap melahap makanannya. Makanan yang ada di piring tentu harus lengkap karbohidrat, protein hingga vitamin.

Anak-anak yang sehat dalam tumbuh kembang tentu menerima gizi seimbang. Adanya asupan gizi seimbang tentu dapat mencegah anak dari ancaman stunting.

Upaya ini tentu dilakukan sejak awal yakni dari orangtua masih menjadi calon pengantin. Ada pendampingan khusus terhadap calon pengantin lewat aplikasi eletronik siap nikah dan hamil (Elsimil).





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan