Pesan Gubri Syamsuar, Kontingen MQK Riau Diminta Jaga Kekompakan

SUARA PEKANBARU - uar.
PEKANBARU- Sebanyak 70 kontingen Musabaqah Qira'atil Kutub (MQK) Provinsi Riau akan mengikuti perlombaan pada ajang MQK tingkat nasional di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, pada 10-18 Juli 2023. 70 kontingen MQK Provinsi Riau tersebut, secara langsung dilepas Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Ahad malam (9/7/2023).

MQK Nasional 2023 ini diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning.

Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) bertujuan untuk menggali kemampuan santri dalam membaca, menerjemahkan dan memahami kitab kuning.

Gubernur Syamsuar berpesan agar seluruh  peserta, pelatih, maupun official tetap menjaga kekompakan dan kebersamaan.

"Selamat jalan, kami doakan mudah-mudahan  sehat dan jaga kekompakan, sebab diranah orang perlu kekompakan dan kerjasama yang baik dan saling mengingatkan," pesan Gubri.

Dengan memelihara kebersamaan, Gubernur Syamsuar berharap kontingen MQK Provinsi Riau bisa mendapatkan hasil terbaik dan bisa menjadi motivasi anak muda lainnya di Bumi Lancang Kuning.

Sementara itu, Kasi Ponpes Kakanwil Kemenag Provinsi Riau, Muhammad Fakhri optimis kontingen MQK Provinsi Riau bisa menjadi yang terbaik dari seluruh kontingen se Indonesia yang mengikuti perlombaan pada MQK Nasional 2023, sebab Fakhri melihat kemampuan dalam memahami dan membaca kitab kuning kontingen Riau sangat bagus, yang terukur ketika mengikuti iftihan watan (ujian nasional terkait pesantren membaca kitab).

"Kita (kontingen MQK Provinsi Riau) sangat optimis, sebab melihat kemampuan dalam memahami dan membaca kitab kuning kontingen Riau sangat bagus, yang terukur ketika mengikuti iftihan watan (ujian nasional terkait pesantren membaca kitab)," pungkas Fakhri.

Dikatakan Fakhri, bahwa peserta MQK Provinsi Riau akan mengikuti seluruh perlombaan, mulai dari Musabaqah Qira’atil Kutub, Debat Bahasa Arab dan Inggris, Bahtsul Kutub, Debat Qanun hingga Lalaran Nadhom.