Sebanyak 21 puskesmas di Kota Pekanbaru, sejak 3 Februari 2025 sudah mulai memberikan pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang menjadi program Presiden Prabowo Subianto.
"Dari tanggal 3 Februari, itu sudah kita mulai dan sudah ada warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Jumat (7/2/2025).
Sementara untuk penerapan PKG di klinik-klinik pratama, kata dia, akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan para pengelola.
"Untuk di klinik pratama, tingkat kesiapannya kan tidak sama. Oleh karena itu, kita pastikan yang baru bisa (melaksanakan PKG) di 21 puskesmas," ucap Ingot.
“Terkait klinik pratama, itu akan kita lakukan koordinasi dengan mereka (pengelola) bagaimana nanti sistemnya kita buat. Apakah di setiap klinik memungkinkan?, kemungkinan tidak bisa. Jadi nanti gabungan atau seperti apa, itu yang akan kita diskusikan," ulasnya.
Khusus PKG yang telah berjalan di 21 puskesmas, Ingot menyebutkan masih ada puskesmas yang memerlukan peralatan pendukung untuk melakukan skrining dan PKG seperti ketersediaan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).
"Memang ada beberapa yang kurang seperti BMHP. Itu akan kita koordinasikan dengan pusat dan provinsi. Sekarang kita pakai dulu yang tersedia di puskesmas," ujarnya.
"Itu (BMHP) memang ada stok di puskesmas. Tetapi kalau untuk kebutuhan setahun, harus ditambah. Itu yang sedang kita persiapkan," sambung Ingot.
Di samping itu, juga ada kendala terkait penggunaan aplikasi SATUSEHAT Mobile bagi warga yang ingin mendapatkan PKG di puskesmas.
"Ternyata tidak semua masyarakat punya aplikasi itu. Oleh karena itu kita siapkan petugas di puskesmas khusus untuk membantu masyarakat yang ingin mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendaftarkan akun nya," paparnya.
Aplikasi SATUSEHAT Mobile sendiri, lanjut Ingot, saat ini masih dikelola langsung oleh Kementerian Kesehatan. Di aplikasi dimaksud, masing-masing warga mesti memiliki akun sendiri.
"Artinya, ada masyarakat baik itu anaknya, orangtuanya tidak pegang android, otomatis (tidak bisa mendaftar karena tidak memiliki akun). Sekarang kita layani dulu dengan cara manual sambil kita usulkan untuk penyempurnaan aplikasi tersebut," tutupnya.