Historia

Kisah ‘Kelam’ Bernama Tabek Gadang di Pekanbaru

Simpang Tabek Gadang Tampan. (sumber;internet)

SUARA PEKANBARU - Tabek Gadang, nama yang samar-samar terdengar bagi warga Pekanbaru. Namun, nama tersebut memiliki sejarah panjang, pembangunan jalan menghubungkan Pekanbaru-Bangkinang, kini diberi nama Jalan R Soebrantas-SM Amin. 

Penelusuran redaksi, Tabek Gadang merupakan pemberian dari beberapa masyarakat Kampar. Sejak zaman Belanda, masyarakat sudah hijrah ke daerah ini akibat pertempuran sengit antara penjajah dengan pejuang dibantu warga.

Tabek Gadang, diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti kolam besar. Tabek artinya kolam, gadang, besar. Pembuatan kolam itu tidak terlepas juga dari kerja paksa diterapkan Pendudukan Jepang, untuk mengerjakan jalan menghubungkan Pekanbaru-Bangkinang-Sumatera Barat. 

Material jalan penghubung itu diambil dari tanah kemudian membentuk kolam besar. Penuturan warga lama, Zulfahmi, sejarah Tabek Gadang diceritakan dari orangtuanya, bahwa sebelum kelahirannya penduduk sekitar dijadikan budak untuk menggali tanah, sehingga terbentuklah kolam besar.

"Saya saja lahir tahun 1970-an, sebelum itu mereka kata Bapak (Orangtua) sudah mulai menggali tanah itu. Termasuk Bapak saya juga terlibat di dalamnya. Tujuannya sebagai tanah timbun untuk pembuatan jalan perbatasan Sumatera Barat dengan Riau," tuturnya. 

Selama penggalian tanah itu, kata Zulfahmi, banyak memakan korban. Baik warga sekitar, maupun pendatang dari Sumatera Barat. "Mungkin jumlahnya tidak terhitung," katanya. 

Setelah jalan itu selesai penimbunannya. Maka terbentuklah kolam yang dalam. "Waktu mereka dulu, tabek itu dijadikan tempat mencuci dan mandi," tuturnya.

"Itu juga ada kaitannya dengan kerja paksa yang di Taluk Kuantan itu kan. Mereka dipaksa untuk mebuatan rel kereta api. Sehabis penimbunan jalan itu, mereka pergi ke situ. Orangtua saya juga kembali pergi," jelasnya. 

Saat ini Tabek Gadang sebahagian besar sudah ditimbun dan dipagar kemudian dijadikan ladang usaha bagi penduduk sekitar. Selain itu, juga sudah ditumbuhi pohon besar dan semak belukar. "Paling sekarang seukuran 10x10 meter lah. Sudah banyak di timbun untuk membangun ruko," tandasnya.*





[Ikuti Terus Suarapekanbaru.com Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar

Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0813-6567-1385
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Suarapekanbaru.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan