Usai Gagal Tembus Liga 1, Nasib Pelatih dan Pemain PSPS Pekanbaru Ditentukan Setelah Rapat Evaluasi

Ahad, 02 Maret 2025 - 22:00:00 WIB

Kompetisi sepak bola kasta kedua di Indonesia musim ini, Liga 2 2024-2025, telah berakhir. Sebanyak tiga tim berhasil promosi ke liga 1 diantaranya PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, Persijap Jepara.

Kemudian, PSPS Pekanbaru tetap bertahan di Liga dua setelah kalah menghadapi Persijap Jepara dalam perebutan 1 tiket promosi ke Liga 1.

Selain PSPS, juga ada beberapa klub lainnya yang tetap bertahan di Liga 2 yakni Persiraja Banda Aceh, PSKC Cimahi, Deltras FC, Persela Lamongan, PSMS Medan, Sriwijaya FC, Adhyaksa FC, FC Bekasi City, Persiku Kudus, Persekat Tegal, Persikas Subang, Persipal Palu, Persipura Jayapura.

Untuk mengarungi kompetisi Liga 2 musim depan, PSPS akan melakukan rapat evaluasi untuk menentukan apakah Coach Aji Santoso masih dipertahankan menjadi pelatih kepala PSPS Pekanbaru atau tidak nantinya akan ditentukan dari hasil rapat evaluasi management PSPS dengan pemilik saham.

Selain itu juga, pihak management dan owner juga akan menggelar rapat evaluasi siapa-siapa saja pemain PSPS Pekanbaru yang masih tetap dipertahankan. 

Sekertaris PSPS Pekanbaru, M Teza Taufik mengatakan, untuk saat ini seluruh pemain, pelatih dan offisial sudah kembali ke keluarga di kampung halaman masing masing. 

"Kita istirahat dahulu. Menjalani Ramadan bersama keluarga," ujar M Teza Taufik, Senin (3/03).

Dijelaskannya, manajemen dan juga bersama owner dalam waktu dekat akan melakukan rapat evaluasi musim ini dan mulai bersiap untuk mempersiapkan tim untuk liga 2 mendatang.

"Tentu para pendukung saat ini bertanya apakah pelatih kepala dipertahankan, pemain mana saja yang dipertahankan semua akan segera terjawab setelah pertemuan owner dan manajemen membahas evaluasi musim ini," pungkasnya. 

Selain itu, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah menggelar sidang pada 20 Februari 2025, membahas berbagai pelanggaran yang terjadi dalam kompetisi BRI Liga 1 dan Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025.

Sejumlah pemain, klub, dan ofisial mendapat sanksi akibat pelanggaran yang dilakukan, mulai dari tindakan kekerasan di lapangan hingga pelanggaran administratif.