Kasus DBD di Pekanbaru Meningkat, Kini Sudah 654 Kasus

Rabu, 21 September 2022 - 21:00:00 WIB

SUARA PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru sudah mencapai 654 kasus. Kasus itu tercatat dari Januari hingga September 2022.

Data dari Dinas Kesehatan Kota kebanyakan kasus terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai dan Kecamatan Tuah Madani.

Kasus DBD di Kecamatan Marpoyan Damai mencapai 101 kasus. Sedangkan Kecamatan Tuah Madani sebanyak 83 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan bahwa kasus DBD terjadi di seluruh kecamatan. Ia menyebut ada kasus DBD di setiap kecamatan dengan jumlah yang variatif.

"Yang jadi perhatian kita ya di Marpoyan Damai dan Tuah Madani," ujarnya, Selasa (20/9).

Sesuai data tim di lapangan kasus paling sedikit ada di Kecamatan Kulim. Jumlah kasus DBD di sana hanya enam kasus.

Dirinya mengatakan bahwa kasus DBD mengalami peningkatan karena terjadi peralihan antara musim panas dengan musim penghujan. Musim peralihan ini biasanya populasi nyamuk Aedes aegepti pun bertambah sehingga membuat kasus DBD mengalami peningkatan.

Kasus DBD banyak terjadi di wilayah yang lingkungannya kurang terjaga kebersihannya. Satu cara mencegahnya dengan rutin menggelar gotong royong di lingkungan.

Masyarakat bisa menyingkirkan sampah yang bisa menjadi sarang nyamuk. Ada di antaranya botol bekas, ban bekas hingga tempat makan atau minuman ternak.

Pihaknya melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan kader jumantik. Para kader jumantik sudah tersebar di 15 kecamatan.

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru juga rutin menyasar lingkungan yang terdapat kasus DBD dengan program fogging atau pengasapan. Ia menilai fogging bukan cara utama mencegah DBD.

"Sebab fogging hanya untuk membunuh nyamuk dewasa," ungkapnya.