Diblokir Kemenkominfo, Pedagang Online di Pekanbaru Rugi Besar

Senin, 27 Mei 2019 - 05:12:00 WIB

Ilustrasi.(sumber;internet)

SUARA PEKANBARU - Imbas dari pembatasan media sosial yang dilakukan oleh pemerintah sejak tanggal 22-25 Mei lalu membuat sejumlah pedagang online di Pekanbaru merugi. Kerugian yang dialami tak sedikit, mencapai jutaan rupiah.

Seperti dialami Fatma, salah seorang pebisnis online di Pekanbaru. Kepada CAKAPLAH.com, gadis manis yang berjualan online di bidang fashion ini mengatakan selama ada pembatasan Medsos oleh Pemerintah, ia mengalami kerugian hingga Rp2.000.000.

"Itu baru dihitung rata-ratanya saja. Belum dihitung semuanya. Saya rasa lebih dari itu. Apalagi kalau jelang lebaran ini, penjualan biasanya meningkat," ujar Fatma.

Menurut Fatma, biasanya dalam sehari ia bisa melakukan 20 transaksi lebih. Namun saat pembatasan Medsos hanya ada 5 transaksi. Bahkan dalam sehari kadang tak ada transaksi sama sekali.

"Transaksi jual-beli yang biasa dilakukan itu melalui media sosial facebook dan WhatsApp. Karena ada pembatasan ya tidak bisa dilakukan. Imbasnya tak ada transaksi, dan akhirnya kita pihak yang berkecimpung di dunia bisnis online merugi banyak," jelasnya.

Kabar buruknya lagi, lanjut Fatma, saat ini bisnis onlinennya harus tutup. Hal ini disebabkan ekpedisi/jasa pengiriman sudah tutup. Tak ada layanan lagi.

"Jadi ya makin bertambah lagi kerugian kita. Padahal ini saatnya pebisnis online meraup untung lebih jelang lebaran. Gara-gara kebijakan itu, kami tak dapat apa-apa," terangnya.

Fatma sudah menekuni bisnis online ini hampir 2 tahun. "Masih baru, makanya belum merambah ke aplikasi jualan lainnya, masih mengandalkan Medsos seperti Instagram dan Whatsapp. Pembatasan media sosial kemarin benar-benar pukulan buat kami," ungkapnya.

Jelang lebaran harusnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk THR orang tua dan ponakan terpaksa jumlahnya harus dikurangi. "Kedepannya, seharusnya jika ada kebijakan agar dipikirkan lebih baik lagi," pungkasnya.*