Gandeng Perusahaan Lokal, Perusahaan Asal Bandung Tertarik Kelola Limbah Medis Pekanbaru

Senin, 12 Oktober 2020 - 14:15:00 WIB

SUARA PEKANBARU - Kota Pekanbaru terus dilirik para investor yang ingin menanamkan investasi di Kota Smart City Yang Madani. Salah satunya kembali datang dari perusahaan Bandung PT EMGIE Global Energi. Perusahaan asal Bandung tersebut tertarik untuk berinvestasi dengan mengelolah Limbah Medis di Pekanbaru.

"Untuk tahap pertama PT EMGIE Global Energi akan membangun Insinerator, yaitu pembakaran sampah adalah teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Dimana di Pulau Sumatera belum ada Insinerator tersebut," jelas Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus MT di dampingi Kabag Humas Pekanbaru Masirba Sulaiman usai berjumpa dengan Kurnia SE selaku Direktur Utama PT EMGIE Global Energi, pada Senin (12/10/2020) di Ruang Kerja Wali Kota, Komplek Perkantoran Tenayan Raya.

Dalam mengelola Limbah Medis, Perusahaan asal Bandung ini juga akan menggandeng Perusahaan Lokal Pekanbaru PT Azka Hijau Inti Perkasa (Azkagrup,red). Wali Kota Firdayus cukup berbangga hati dengan hal ini, karena melibatkan perusahaan lokal.

"Ini yang kita sangat kita suport. Perusahaan Luar Pekanbaru menggandeng Perusahaan Lokal untuk mengelola limbah medis ini. Artinya ada pertukaran ilmu untuk kemajuan tekhnologi disana," tambah Wali Kota.

Selain membangun Insinerator, alat penunjangnya juga akan disediakan PT EMGIE Global Energi. Kedua perusahaan ini, nantinya juga akan menggandeng Asosiasi Pengelola Limbah Indonesia (APLI) Riau dalam mengelola limbah medis.

"Kita semakin yakin karena Perusahaan dari Bandung ini sudah memilki pengalaman pengelolaan sampah di Kota Tanggerang. Lebi dari itu, mereka berjanji akan membantu Pemko Pekanbaru untuk kebutuhan penerangan jalan," kata Firdaus.

Sekedar informasi, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2019 limbah medis kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Pekanbaru mencapai 505 ton pertahun itupun hanya dari rumah sakit dan Puskesmas. Artinya belum termasuk limbah dari klinik pusat pengobatan dan laboratorium.

Limbah medis terbanyak berasal dari rumah sakit dengan jumlah sebanyak 502 ton lebih pertahunnya. Jika dikalkulasikan setiap bulan limbah B3 dari rumah sakit itu mencapai 42ton setiap bulannya. Kalau untuk setiap harinya sekitar 2ton.

"Dengan potensi tersebut, tentunya kita optimis Dua perusahaan ini bisa memanfaatkannya dan mengambil peran untuk kemajuan Kota Pekanbaru. Kita Pemko Pekanbaru, siap dukung kerjasama ini," pungkasnya. (Advetorial)