Sultan Lembayang, Air Terjun yang Mempesona di Inhu

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 15:01:00 WIB

sumber;internet

SUARA PEKANBARU - Tak mudah mencapai Air Terjun Sultan Lembayang. Lokasinya yang berada di belantara Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), membuatnya jarang dikunjungi. Namun, bagi pecinta petualangan, air terjun ini wajib didatangi.

Air terjun Sultan Lembayang berada di Dusun Datai Desa Rantau Langsat, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu.

Dusun Datai yang berada di dalam kawasan TNBT ini didiami oleh masyarakat adat Suku Talang Mamak.

Air terjun Sultan Lembayang sangat indah. Airnya jatuh dari ketinggian 60 meter. Kawasannya dikelilingi hutan lebat dan hijau.

Mengingat lokasinya yang berada di kawasan taman nasional, maka butuh perjuangan ekstra untuk mencapai air terjun ini. Ada dua pilihan rute untuk mencapai lokasi. Pertama, melalui jalur darat dengan menggunakan sepeda motor.

Bila berangkat dari pusat pemerintahan Kabupaten Inhu di Pematang Reba, waktu tempuhnya sekira 5-6 jam perjalanan.

Estimasinya, dari Pematang Reba berkendara selama 2 jam menuju daerah bernama Keritang. Dari Keritang, perjanan dilanjutkan menuju Datai. Selama lebih kurang 3 jam.

Dari Dusun Datai ini, mesti berjalan kaki selama 1 jam untuk mencapai air terjun.

Selain jalur darat menggunakan sepeda motor, 'traveler' juga bisa menggunakan jalur sungai untuk menuju air terjun. Namun, perjalanannya lebih panjang. Bisa memakan waktu berhari-hari.

Pilihannya adalah menggunakan boat. Menyusuri Sungai Gangsal.

Perjalanan dari Rantau Langsat ke Dusun Datai bisa memakan waktu hingga 2 hari 1 malam. Kemudian dilanjutkan berjalan kaki dari Datai menuju air terjun selama 2 jam.

Nama Sultan Lembayang sendiri diberi oleh warga Suku Talang Mamak.

"Sebab, di bawah air terjun ada batu. Batu itu tempat duduk sultan. Nama sultannya Lembayang. Di atas batu itu tidak boleh duduk atau berdiri. Begitu mitos masyarakat di sini," jelas Mustakim, pemandu wisata lokal di Batang Gangsal.*