News

Proses Belajar Mengajar di Sekolah Pekanbaru Baru Akan Diliburkan Jika Kualitas Udara Berada Level Merah

 

SUARA PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, mengaku bakal meliburkan peserta didik untuk sementara saat kualitas udara sangat tidak sehat. Kondisi itu udara memiliki kadar PM 2.5 di atas 200 sehingga berada di indikator level merah.

"Ketika kita dapat laporan kualitas udara sudah sangat berbahaya bagi kesehatan, maka kita meliburkan anak-anak," terangnya.

Muflihun menyebut bahwa sampai saat ini pemerintah kota belum meliburkan peserta didik untuk sementara akibat kabut asap. Mereka masih belajar seperti biasa di sekolah karena kualitas udara berada di level sedang.

"Data dari ISPU kualitas udara sedang, hasil laporan masih jauh di bawah angka berbahaya," ulasnya.

Pemerintah memastikan tidak berdiam diri menangani kabut asap yang melanda. Mereka terus memantau kualitas udara agar bisa mencegah dampak kabut asap bagi kesehatan.

Apalagi kabut asap saat ini merupakan kabut asap kiriman dari sejumlah daerah yang mengalami kebakaran lahan. Akibatnya berdampak ke Kota Pekanbaru serta kota di sekitarnya.

Muflihun menyampaikan bahwa aparat gabungan sudah bahu membahu dalam menangani kebakaran lahan di Kota Pekanbaru. Ia menegaskan Forkopimda Kota Pekanbaru sudah berkomitmen mencegah kebakaran lahan.

"Maka kita tegaskan upaya pencegahan kebakaran lahan dari dini, jangan sampai meluas kebakarannya," jelasnya.

Pemerintah kota pada tahun depan juga menggelontorkan anggaran untuk membeli mesin pemadam mini pada tahun 2024. Mesin pemadam ukuran kecil ini untuk ditempatkan di kecamatan yang rawan kebakaran lahan.

"Nantinya pakai alat itu, jangan menunggu mesin pemadam dari kota. Nanti tambah besar apinya kalau menunggu dulu," ujarnya.